Setelah kita ngebahas mengenai jenis minuman non
alcoholic, sekarang saatnya kita bahas jenis minuman alcoholic.
Jika kita melihat struktur minuman yang sebelumnya
telah di posting, bahwa jenis minuman non alcoholic di bagi menjadi beberapa
bagian, salah satunya yaitu “BEER” yang
akan segera kita bahas mengenai golongan beer, karakteristik, dan bahan
kandungan dalam beer. Sedangkan mengenai sejarah beer akan di bahas terpisah.
2. Alcoholic
Ialah jenis minuman yang mengandung kadar alcohol alami yang di hasilkan
dari proses pembuatan minuman tersebut dengan kandungan alcohol mulai dari
>5% sampai <45%.
Minuman alcoholic ini dibagi menjadi beberapa golongan minuman yaitu Beer, Dry Spirit (Liquors), Sweet Spirit
(Liqueurs), dan Wine.
Untuk lebih jelasnya bisa
lihat di struktur minuman dalam pembahasan sebelumnya mengenai struktur dasar minuman
Baiklah, kita langsung ke pembahasan selanjutnya, yaitu mengenai “Beer”
2.1. BEER
Ialah minuman yang mengandung alcohol yang telah melaui proses
fermentasi dari bahan dasar Beer itu
sendiri , yaitu cereal grain [malted
barley], tetapi dapat juga dibuat dari bahan lain seperti wheat, jagung ataupun beras yang difermentasi
dengan yeast.
Beer merupakan salah satu minuman tertua di dunia, diperkirakan telah dikenal pada jaman Mesir
kuno dan kerajaan Mesopotamia sekitar 6000 tahun Sebelum
Masehi.
·
PROSES BEER DI BUAT
Proses 1 : Malting
Barley di roasting terlebih dahulu.
Proses 2 : Mashing
Yaitu proses mencampurkan malt
dengan air panas dalam tangki yang disebut ‘Mash Tun
Proses 3 : Boiling
Yaitu memasak cairan yang sudah
diproses didalam mash tun. Didalam proses ini, ‘hops’ ditambahkan untuk
menghasilkan ‘bitter taste’ pada beer nantinya
Proses 4 : Fermentation
Cairan didinginkan untuk selanjutnya
ditambah yeast untuk proses fermentasi yang berlangsung selama 1 minggu sampai beberapa
bulan.
Proses 5 : Packaging
Dapat berupa cask, keg, can atau botol
Beberapa jenis golongan Beer
2.1.1. Lager
Ialah jenis beer yang difermentasi
dengan yeast yang lemah pada temperatur yang lebih rendah (7⁰ – 12⁰ C) sehingga waktu
fermentasinya berlangsung lebih lambat. Jenis Beer ini mempunyai karakteristik ringan dan berwarna keemasan.
Contoh Beer : Budwieser (Amerika), Heinneken (Belanda), Carlsberg
(Denmark)
2.1.2. Ale
Ialah jenis beer yang difermentasi
dengan yeast yang kuat pada temperatur (15⁰ – 24⁰C) sehingga waktu fermentasinya lebih singkat
dibandingkan jenis ‘Lager’.
Jenis Beer ini lebih terasa Malt nya
(bahan dasar Beer) daripada bahan
yang lain serta mempunyai karakteristik lebih kuat dibanding Lager selain itu juga terasa lebih manis
dan lebih kental
Contoh Beer : Hoogarden (Belanda), Tiger (Singapura), Kölsch
2.1.3. Pilsner
Ialah jenis Beer yang difermentasi dengan yeast yang kuat pada temperatur (15⁰ – 24⁰C).
Jenis Beer ini lebih terasa Hops nya
(bahan dasar Beer) daripada bahan
yang lain, Pilsners mempunyai
karakteristik ringan dan lebih gelap dibandingkan dengan Lager ataupun Ale
Contoh Beer : Bintang (Indonesia), Kirin (Jepang)
2.1.4. Stout
Ialah jenis Beer hitam yang dihasilkan dari bahan malted barley yang
di-roasting sampai matang. Stout memiliki rasa yang lebih pahit dengan
kepekatan yang lebih dibandingkan ‘Larger’. Jenis Beer ini disajikan dalam temperature ruangan.
Contoh Beer
: Guinnes (Inggris)
Beer merupakan salah satu minuman favorite, sehingga banyak sekali
negara-negara penghasil Beer juga
tidak sedikit Beer yang tidak
termasuk kedalam golongan diatas karena di tambahkan rasa buah buahan.
Untuk sementara
informasi mengenai Beer cukup sekian,
informasi lain seperti sejarah dan sub-golongan Beer yang lain akan di bahas dalam arikel yang lain.